KARANG UNTUK NAGARI
Doa kami cukup sangkakala bagi benalumu
Hujat kami untuk doktrin yang mengikismu
Kami tegak luruskan wajah garuda didadatak kan lagi hati berpaling
Negeriku
Kibaskan keragaman kami
Kan kami berukan sejuta pesona keperkasaan
Tak kan lagi pancasila terkekang dada-dada picik
Laju tangguh sisihkan penghujatmu
Negeriku
Beri kami pita kaki garudamu
Kan termusnahkan demokrasi terdikte
Adikan kami karang
Benteng bagi pemerkosa ibu pertiwi
Jangan jadikan kami tuan besar
Asal kebiri jerih payah jelata
Seperti yang lalu, juga kini
by.Serigala Sajak Sh AwiLuvanitas
Rindu pada wangi kembang melati dibahumu
Dibawah randu kumenyisir kerudung
Seekor semut merangkak ditangan
Tak layak dia berjalan didahimu
Diam binar matamu
Ijinkanku tuk mengagumi jengkal-jengkal tubuhmu
Dengan belaian jemari ini
Masih ingat, pada hembusan nafasmu disudut telinga ini
ANITA !!
Kini...
Tak sejengkal bayangmu kau izinkan tuk kumimpikan
Perdu yang menunduk isyaratkan rundung duka cita
Kematian yang tak tak kunjung hilang
Angin...
Membisik senandung pipih dari bibirmu
Lelapkan senyum di hariku
Menumbuk merdu
Dengan ribuan kupu berjubah nanah
DIA WANITA SELAMAKU
SELAMA RASA...
SELAMA PEDIH...
KINI...SELAMANYA KU MATI DALAM HIDUP
by.Serigala Sajak Sh AwiFOTOMORGANA
Cinta !!Dengarkah kau
Dimana kau saat kumenatap manis ini
Bukankah kau ingin mata hatimu berbinar
Cinta !!
Dengarkan kata ini
Ingin bicarakan kasih sayang
Jangan kau bohongi batin
Cinta !!
Kau berjanji selalu temani ku
Dan tak layak meninggalkanku
Memberi apa yang ingin kuberi padaNYA
Cinta !!
Lihat matanya
Menyalak silaukan batin
tatap bibirnya
Maliuk tarikan rindu tak terelak
Rasakan pipinya
Cukup dengan angin yang menyentuhnya
Dapat kurasakan separuh syurga jatuh menghimpitku
Cinta !!
Yang utama bagi kita
Terkurung rapat mahkotanya
Memberi anggun pada pancara wajahnya
Tak sekilaspun niatan buruk berani mengintip
Cinta !!
Pergi padanya
Kabarkan kagumku padanya
Peski hanya jadi alas lembut jemari KAKINYA
by.Serigala Sajak Sh Awi
Kemliweran isnpirasi gamang
Detik bergelung dingin
Tertatih dalam batas
Liarkan angan dalam angin
Serumpun harum sengat kesedihan
Rebah raga pada sobekan rasa
Telah lama memapaku
tiba-tiba berloncatan sangka
Apa itu?
Mengapa getarannya
Tak pernah aku tahu?
Bukanlah semisal lalu yang telah dikubur
Semua
Bergumul melengking
Lalu diam
Geliat sangka terus kuliti hati
Mungkin jawabnya
Dititip TUHAN pada embun nanti pagi
yang mendiami gema sepi
by.Serigala Sajak Sh AwiDetak nadi geliat merapi
Ngiang sirine dentangkan jatung
Tengah menguap api neraka
10kilo abu lalu menggantung
Kali gendol jadi tuju hawa lava
Tengah turun gunung sodaraku dihadap
Terengah berbalur abu
Inikah alam nan kian bengap
Atokah TUHAN memberi rambu
Tengah jauh kita
Dari lajur religi
Atau ini hanya sekedar saja
Detak nadi geliat bumi
Tak kuasa menatap dengar
Pada tangis bayi
Pada ketakutan yang bingar
TUHAN, tetaplah KAU adil
Kini...
Lelap terpanggang cemas
Memekikkan takjub dalam ngeri
Doa pada seluruh dalam lemas
Berikan selamat tak henti
Atau mati membawa dosa yang terbebas
by.Serigala Sajak Sh Awi
4 komentar:
wah keren2...
Thank's ea.. kunjungan'nya :-)
beginilah jika hati bertemu hati...saling mendukung....terimakasih atas dukungan anda pada jafusy (Sh Awi)
Sami" Jeck :-)
SALAM DAMAI BUAT SEMUANYA >>>
Posting Komentar